Jumat, 29 Juli 2016

Perkembangan Pendidikan SMP

·          Pendidikan adalah faktor terpenting untuk kelangsungan hidup suatu bangsa karena tidak ada satu bangsa pun yang mampu mencapai kemajuan tanpa adanya pendidikan sebagai dasar utama pembangunan. Setiap bangsa yang ingin maju maka perlu mempersiapkan sumber daya manusianya terlebuh dahulu. Sejak awal kemerdekaan, pendidikan di Indonesia mulai berkembang ke arah yang lebih baik karena pada setiap periode pemerintahan, bidang pendidikan selalu mendapat perhatian dari pemerintahan.

Perkembangan Pendidikan pada Awal Kemerdekaan
        Pada zaman penjajahan, pendidikan untuk anak-anak Indonesia sangat terbatas. Akibatnya, sebagian besar penduduk Indonesia masih buta huruf. Oleh karena itu, segera setelah Proklamasi Kemerdekaan, pemerintah mengangkat Ki Hajar Dewantara sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan (PP dan K). Ki Hajar Dewantara menjabat jabatan ini selama 3 bulan. Kemudian jabatan ini dijabat oleh Mr.T.S.G. Mulia yang menjabat selama 5 bulan. Selanjutnya digantikan oleh Mohammad Syafei. Kemudian, ia digantikan oleh Mr. Suwandi.
        Pada masa jabatan Mr. Suwandi, dibentuk Panitia Penyelidik Pengajaran Repubilk Indonesia yang bertugas untuk meneliti dan merumuskan masalah pengajaran setelah Kemerdekaan. Setelah menyelesaikan tugas, panitia menyampaikan saran-saran kepada pemerintah. Kemudian, disusunlah dasar struktur dan sistem pendidikan di Indonesia. Tujuan umum pendidikan di Indonesia merdeka adalah mendidik anak-anak menjadi warga Negara yang berguna, yang diharapkan kelak dapat memberikan pengetahuannya kepada Negara. Dengan kata lain, tujuan pendidikan pada masa itu lebih menekankan penanaman semangat patriotisme.
        Pendidikan pada awal Kemerdekaan terbagi atas 4 tingkatan, yaitu : pendidikan rendah, pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah atas, dan pendidikan tinggi. Pada akhir tahur 1949, tercatat sejumlah 24.775 buah sekolah rendah di seluruh Indonesia. Untuk pendidikan tinggi, sudah ada sekolah tinggi dan akademi di beberapa kota seperti Jakarta, Klaten, Solo, dan Yogyakarta. Selain itu, ada pula universitas seperti Universitas Gajah Mada.
Text Box: Universitas Gajah Mada
 







Perkembangan Pendidikan pada Masa Demokrasi Liberal
        Pada tahun 1950, diadakan pengalihan masalah pendidikan dari Pemerintah Belanda kepada Pemerintah RIS (Republik Indonesia Serikat). Kemudian, disusunlah suatu konsepsi pendidikan yang dititikberatkan kepada spesialisasi sebab menurut Menteri Pendidikan pada saat itu, bangsa Indonesia sangat tertinggal dalam pengetahuan teknik yang sangat dibutuhkan oleh dunia modern. Menurut garis besar konsepsi tersebut, pendidikan umum dan pendidikan teknik dilaksanakan dengan perbandingan 3:1. Artinya, setiap ada 3 sekolah umum, diadalkan 1 sekolah teknik. Setiap lulusan sekolah dasar diperbolehkan melanjutkan ke sekolah teknik menengah (3 tahun), kemudian melanjutkan ke sekolah teknik atas (3 tahun). Setelah lulus sekolah teknik menengah dan sekolah teknik atas, diharapkan siswa dapat mengerjakan suatu bidang tertentu.
        Selain itu, karena Indonesia merupakan negara kepulauan, di beberapa kota seperti Surabaya, Makasar, Ambon, Manado, Padang, dan Palembang diadakan Akademik Pelayaran, Akademik Oseanografi, dan Akademik Research Laut. Tenaga pengajarannya didatangkan dari luar negeri seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis.
        Pada masa Demokrasi Liberal, didirikan beberapa universitas baru di antaranya adalah Universitas Hasanuddin di Makassar, Universitas Andalas di Padang, Universitas Padjajaran di Bandung, dan Universitas Sumatra Utara di Medan.
Text Box: Universitas Sumatera Utara di MedanText Box: Universitas Hasanuddin di Makassar                                          


Text Box: Universitas Padjajaran di BandungText Box: Universitas Andalas di Padang                                     




Perkembangan Pendidikan pada Masa Demokrasi Terpimpin
        Pada tahun 1950-an, murid-murid sekolah lanjutan tingkat pertamadan sekolah lanjutan tingkat atas jumlahnya banyak sekali dan semuanya mengharapkan menjadi mahasiswa. Murid-murid ini adalah hasil pertama dari sistem pendidikan setelah kemerdekaan.supaya mereka dapat melanjutkan pendidikan,  pemerintah menetapkan kebijakan untuk mendirikan universitas baru di setiap ibu kota provinsi dan menambah jumlah fakultas di universitas-universitas yang sudah ada, agar murid-murid dapat melanjutkan pendidikannya.
        Pemerintah juga mendirikan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) untuk murid-murid lulusan pesantren yang beragama Islam. Adapun untuk murid-murid yang beragama Kristen Protestan dan Khatolik didirikan sekolah tinggi Theologia dan Seminari-seminari. Dan juga  didirikannya perguruan tinggi-perguruan inggi Islam, Kristen dan Khatolik, seperti Universitas Islam Indonesia, Universitas Kristen Indonesia dan Universitas Khatolik Atmajaya. Tercatat pada tahun 1961 telah berdiri sebanyak 181 buah perguruan tinggi. 
Text Box: Universitas Kristen Indonesia Text Box: Universitas Islam IndonesiaText Box: Universitas Khatolik Atmajaya            





Perkembangan Pendidikan pada Masa Orde Baru
·           Pada masa Orde Baru, dimunculkan sebuah konsepsi pendidikan yang dikenalkan dengan sekolah pembangunan. Konsepsi ini diajukan oleh Mashuri S.H selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( P&K). Pemerintah melaksanakan Intruksi Presiden ( Inpres) Pendidikan Dasar untuk memberikan kesempatan belajar yang lebih luas. Adanya Intruksi Presiden ini membuat jumlah sekolah dasar meningkat pesat. Pada periode 1993/1994 tercatat hampir 150.000 unit SD Inpres telah dibangun. Selain melaksanakan Inpres Pendidikan Dasar, pemerintah juga melaksanakan program Pemberantasan Buta Huruf yang dimulai pada tanggal 16 Agustus 1978, Program Wajib Belajar yang dimulai pada tanggal 2 Mei 1984, dan program Gerakan Orang Tua Asuh ( GNOTA).
·        Pokok-pokok penting kebijakan pada bidang pendidikan di masa Orde Baru diantaranya diarahkan untuk menciptakan kesempatan belajar yang lebih luas dan diimbangi dengan peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu, dikembangkanlah sistem pendidikan yang berhubungan dengan pengembangan kesempatan dan kualifikasi bagi jenis-jenis lapangan kerja yang diperlukan oleh pembangunan nasional.
Text Box: Gambar tentang Pendidikan pada masa orde baruDescription: http://www.te2n.com/wp-content/uploads/2012/08/sekolah-dasar.jpg

Perkembangan Pendidikan pada Masa Reformasi
        Pemerintahan pada masa Reformasi menjalankan amanat UUD 1945 dengan memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan belanja negara(APBN). Pemerintah juga memberikan ruang yang cukup luas bagi perumusan kebijakan-kebijakan pendidikan baru yang bersifat reformatif dan revolisioner. Hal ini dapat dilihat dari ditetapkannya UU No 22 Tahun 1999 yang mengubah sistem pendidikan Indonesia menjadi sektor pembangunan yang didesentralisasikan, dan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menggantikan UU No 2 Tahun 1989 yang mendefenisikan ulang pengertian pendidikan menjadi usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaraan agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
        Pemerintah pada masa Reformasi juga melakukan beberapa kali perubahan kurikulum. Perubahan-perubahan tersebut adalah sebagai berikut:
   A. Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK)
   Pada pelaksanaan kurikulum ini, siswa dituntut untuk aktif untuk memperoleh informasi. Guru bertugas sebagai fasilitator untuk memperoleh informasi. KBK berupaya untuk menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individu maupun klasikal, berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
   B. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP)
  Secara umum, KTSP idak jauh berbeda dengan KBK, namun perbedaan yang menonjol terletak pada kewenangan dalam penyusunnya, yaitu mengacu pada desentralisasi sistem pendidikan. Pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, sedangkan sekolah dalam hal ini guru,dituntut untuk mampu menegmbangkan dalam bentuk silabus dan penilaiannya sesuai dengan kondisi sekolah dan daerahnya.
C. Kurikulum 2013
  Kurikulum 2013 menekankan pada kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan, serta menekankan pada keaktifan siswa untuk mendapatkan pengamalan personal melalui observasi (pengamatan),  bertanya, menalar, menyimpulkan, dan mengomunikasikan informasi dalam kegiatan pembelajaran.
Description: http://blog.umy.ac.id/ardieanfajar/files/2012/11/pradigma.jpg
Text Box: Gambar tentang Perkembangan pendidikan pada masa reformasi
 








Usaha-usaha Indonesia untuk mengembangkan pendidikan di Indonesa adalah:

  1. Pembentukan Panitia Penyelidik Pengajaran Republik Indonesia.
  2. Penyusunan konsepsi pendidikan yang dititikberatkan kepada spesialis pengetahuan teknik yang sangat dibutuhkan oleh dunia modern.
  3. Pendirian universitas baru di setiap ibu kota provinsi dan menambah jumlah fakultas di universitas-universitas yang ada untuk memberikan kesempatan anak didik melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
  4. Dimunculkannya sebuah konsepsi pendidikan yang dikenal dengan sekolah pembangunan.
  5. Memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan belanja negara dan perubahan kurikulum.

Minggu, 17 Januari 2016

Materi tentang Bamu

BAMBU
            Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu memiliki 1200-1500 jenis di dunia. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60 cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam. Bambu dalam system klasifikasi tanaman atau dalam dunia ilmu biologi digolongkan dalam ordo poales dan family poaceae.
*      Klasifikasi Bambu
Bambu dibagi dalam 5 famili yaitu :
1.      Dendrocalaminae
2.      Melocanninae
3.      Bambusinae
4.      Arundinaeiinae
5.      Puellinae
*      Ekologi
Bambu adalah tanaman dengan laju pertumbuhan tertinggi di dunia, dilaporkan dapat tumbuh 100 cm (39 Inchi) dalam 24 jam. Namun laju pertumbuhan ini amat ditentukan dari kondisi tanah local, iklim, dan jenis spesies. Laju pertumbuhan yang paling umum adalah sekitar 3-10 cm (1,2-3,9 Inchi) per hari. Bambu pernah tumbuh secara besar-besaran pada periode Cretaceous, di wilayah yang kini disebut dengan Asia. Beberapa spesies bambu terbesar dapat tumbuh hingga melebihi 30 m tingginya, dan bisa mencapai diameter batang 15-20 cm. Namun spesies tertentu hanya bisa tumbuh hingga ketinggian beberapa inci saja.
*      Jenis-jenis Bambu
Berikut beberapa jenis (spesies) bambu :
1.      Bambusa blumeana Bl. ex Schul. f. (Bambu Duri)
2.      Bambusa glaucescens (Wild) Sieb ex Munro. (Bambu Pagar; Cendani)
3.      Bambusa horsfieldii Munro. (Bambu Embong)
4.      Bambusa maculate (Bambu Tutu; Pring Tutul)
5.      Bambusa vulgaris Schard. (Awi Ampel; Haur Kuneng; Haur Hejo; Pring Kuning)
6.      Dendrocalamus asper (Bambu Petung)
7.      Dinochloa scandes (Bambu Cangkroeh; Kadalan)
8.      Gigantochloa apus Kurz. (Bambu Apus; Bmbu Tali)
9.      Gigantochloa atroviolacea (Bambu Hitam; Bambu Wulung; Gombong)
10.  Gigantochloa atter (Bambu Legi; Bambu Ater; Buluh; Jawa Benel; Awi Ater; Awi Kekes)
11.  Nastus elegantissimus (Hassk) Holt. (Bambu Eul-eul)
12.  Phyllostachys aurea A&Ch. Riviera (Bambu Uncea; Bambu Buluh Kecil)
13.  Schizotachyum lima (Blanco) Merr. (Bambu Toi)
14.  Schizotachyum longispiculata Kurz. (Bambu Jalur)
15.  Dsb

Di Indonesia jenis-jenis bambu ini dimanfaatkan sebagai bahan bangunan (kontruksi), transportasi, pembuatan alat music seperti angklung, kuliner, kerajinan rumah tangga dan ornamen.
 
*      Sifat bambu
  •  Titik jenuh serat bambu 20-30%. Bagian dalam bambu lebih banyak mengandung    lengas (air bebas), daripada bagian luar,
  •  Bagian buku-buku (nodes) mengandung +10% lebih sedikit kadar airnya dari pada bagian ruasnya,
  • Bambu kurang tahan jika dipergunakan sebagai tulangan beton karena  daya serap airnya bisa mencapai 300%,
  • Bambu perlu diawetkan agar dapat mencapai mutu dan umur yang diharapkan,
  • Penggunaan pada konstruksi bangunan harus dihindarkan dari hujan dan  panas matahari langsung, agar tidak mudah rapuh dan membusuk.
*      Tipe bambu
Bambu terdiri dari dua tipe yaitu;
  • Bambu monopodial dengan batang yang panjang dan lurus serta  tumbuhnya  sendiri-sendiri. Bambu ini  tumbuh di daerah yang mempunyai 4 musim seperti, Jepang, China, Amerika dll,
  • Bambu simpodial dengan batang yang lebih pendek serta bambu rambat yang tumbuhnya   tidak  beraturan.  Bambu   ini  tumbuh   di  daerah  tropis  seperti, Indonesia, Philipina, Thailand, India, Amerika Selatan, Afrika dll. Beberapa jenis juga tumbuh dengan merambat pada pohon yang ada di sekitarnya  seperti layaknya rotan.
*      Kekuatan bambu
  • Kekuatan tarik (tegangan patah untuk tarik bumi) 1.000 – 4.000 Kg/cm2.
  • Kekuatan tekan (tegangan patah untuk tekanan) 250 – 1.000 Kg/cm2
  • Modulus kenyal untuk tarikan 100.000 – 300.000 Kg/cm2
  • Tegangan izib tarik = 300 Kg/cm2
    • Tegangan izin tarik = 80 kg cm2
    • Tegangan izin lentur = 100 kg cm2
    • Modulus kenyal untuk tarikan dan tekanan = 200.000 kg/cm2
*      Kelemahan dan Kekurangan Bambu
Ø  Keuntungan bambu ;
  • Bambu mudah ditanam dan tidak memerlukan pemeliharaan secara khusus. untuk melakukan budidaya bambu, tidak diperlukan investasi yang besar, setelah tanaman sudah mantap, hasilnya dapat diperoleh secara menerus tanpa menanam lagi. budidaya bambu dapat dilakukan sembarang orang, dengan peralatan sederhana dan tidak memerlukan bekal pengetahuan yang tinggi.
  • Pada masa pertumbuhan, bambu tertentu dapat tumbuh vertikal 5 cm per jam, atau 120 cm per hari. bambu dapat dimanfaatkan dalam banyak hal. Berbeda dengan pohon kayu hutan yang baru siap ditebang dengan kualitas baik setelah berumur 30-50 tahun, maka bambu dengan kualitas baik dapat diperoleh pada umur 3-5 tahun.
  • Tanaman bambu mempunyai ketahanan yang luar biasa. rumpun bambu yang telah dibakar, masih dapat tumbuh lagi, bahkan pada saat hiroshima dijatuhi bomatom sampai rata dengan tanah, bambu adalah satu-satunya jenis tanaman yang masih dapat bertahan hidup.
  • Bambu mempunyai kekuatan cukup tinggi, kuat tariknya dapat dipersaingkan dengan baja. Sekalipun demikian kekuatan bambu yang tinggi ini belum dimanfaatkan dengan baik karena biasanya batang-batang struktur hanya dirangkaikan dengan pasak atau tali yang kekuatannya rendah.
  • Bambu berbentuk pipa sehingga momen kelembabannya tinggi, oleh karena itu bambu cukup baik untuk memikul momen lentur. ditambah dengan sifat bambu yang elastis, struktur bambu mempunyai ketahanan yang tinggi baik terhadap angin maupun gempa.
Ø  Kelemahan Bambu

  • Bambu mempunyai durabilitas yang sangat rendah sehingga  sangat potensial untuk diserang kumbang bubuk. Bangunan atau perabot yang terbuat dari bambu tidak awet kurang dapat bertahan lebih dari 5 tahun dan ini menimbulkan konotasi masyarakat bahwa bambu dikenal sebagai bahan bangunannya orang miskin,
  • Kekuatan sambungan bambu yang pada umumnya sangat rendah karena perangkaian batang-batang struktur bambu sering kali dilakukan secara konvensional memakai paku, pasak, atau tali ijuk. Pada perangkaian batang-batang struktur dari bambu yang dilakukan dengan paku atau pasak, maka serat yang sejajar dengan kekuatan geser yang rendah menjadikan bambu mudah pecah karena paku atau pasak.
  • Penyambungan memakai tali sangat tergantung pada keterampilan pelaksana. Kekuatan sambungan hanya didasarkan pada kekuatan gesek antara tali dan bambu atau antara bambu yang satu dengan bambu lainnya Dengan demikian penyambungan bambu secara konvensional kekuatannya rendah, sehingga kekuatan bambu tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Pada saat tali mengendur sebagai akibat kembang susut (perubahan temperatur) kekuatan gesek itu akan turun, dan bangunan dapat runtuh. Oleh karena itu sambungan bambu yang memakai tali perlu dicek secara berkala  terutama kekuatan ikatan tali.
  • Sifat bambu yang mudah terbakar. Sekalipun ada cara-cara untuk menjadikan bambu tahan terhadap api, namun biaya yang dikeluarkan relatif cukup mahal.
  • Bersifat sosial berkaitan dengan opini masyarakat yang sering menghubungkan bambu dengan kemiskinan, sehingga orang segan tinggal di rumah bambu karena takut dianggap miskin. Orang baru mau tinggal di rumah bambu jika tidak ada pilihan lain.
  • Hampir tidak ada fasilitas kredit dari perbankan, karena kurang yakinnya pihak perbankan,
  • Belum ada Standar Nasional Rumah Bambu.