BAMBU
Bambu adalah tanaman jenis
rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu memiliki 1200-1500
jenis di dunia. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini
bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena
memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh
sepanjang 60 cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan
klimatologi tempat ia ditanam. Bambu dalam system klasifikasi tanaman atau
dalam dunia ilmu biologi digolongkan dalam ordo poales dan family poaceae.
Klasifikasi Bambu
Bambu dibagi
dalam 5 famili yaitu :
1.
Dendrocalaminae
2.
Melocanninae
3.
Bambusinae
4.
Arundinaeiinae
5.
Puellinae
Ekologi
Bambu adalah
tanaman dengan laju pertumbuhan tertinggi di dunia, dilaporkan dapat tumbuh 100
cm (39 Inchi) dalam 24 jam. Namun laju pertumbuhan ini amat ditentukan dari
kondisi tanah local, iklim, dan jenis spesies. Laju pertumbuhan yang paling
umum adalah sekitar 3-10 cm (1,2-3,9 Inchi) per hari. Bambu pernah tumbuh
secara besar-besaran pada periode Cretaceous, di wilayah yang kini disebut
dengan Asia. Beberapa spesies bambu terbesar dapat tumbuh hingga melebihi 30 m
tingginya, dan bisa mencapai diameter batang 15-20 cm. Namun spesies tertentu
hanya bisa tumbuh hingga ketinggian beberapa inci saja.
Jenis-jenis Bambu
Berikut
beberapa jenis (spesies) bambu :
1.
Bambusa
blumeana Bl.
ex Schul. f. (Bambu Duri)
2.
Bambusa
glaucescens (Wild)
Sieb ex Munro. (Bambu Pagar; Cendani)
3.
Bambusa
horsfieldii Munro.
(Bambu Embong)
4.
Bambusa
maculate (Bambu
Tutu; Pring Tutul)
5.
Bambusa
vulgaris Schard.
(Awi Ampel; Haur Kuneng; Haur Hejo; Pring Kuning)
6.
Dendrocalamus
asper (Bambu
Petung)
7.
Dinochloa
scandes (Bambu
Cangkroeh; Kadalan)
8.
Gigantochloa
apus Kurz.
(Bambu Apus; Bmbu Tali)
9.
Gigantochloa
atroviolacea (Bambu
Hitam; Bambu Wulung; Gombong)
10. Gigantochloa atter (Bambu Legi; Bambu Ater; Buluh; Jawa Benel; Awi Ater; Awi Kekes)
11. Nastus elegantissimus (Hassk) Holt. (Bambu Eul-eul)
12. Phyllostachys aurea A&Ch. Riviera (Bambu Uncea; Bambu Buluh Kecil)
13. Schizotachyum lima (Blanco) Merr. (Bambu Toi)
14. Schizotachyum longispiculata Kurz. (Bambu Jalur)
15. Dsb
Di Indonesia jenis-jenis bambu ini dimanfaatkan sebagai bahan bangunan (kontruksi), transportasi, pembuatan alat music seperti angklung, kuliner, kerajinan rumah tangga dan ornamen.
Sifat bambu
- Titik
jenuh serat bambu 20-30%. Bagian dalam bambu lebih banyak mengandung
lengas (air bebas), daripada bagian luar,
- Bagian
buku-buku (nodes) mengandung +10% lebih sedikit kadar airnya dari pada
bagian ruasnya,
- Bambu
kurang tahan jika dipergunakan sebagai tulangan beton karena daya
serap airnya bisa mencapai 300%,
- Bambu
perlu diawetkan agar dapat mencapai mutu dan umur yang diharapkan,
- Penggunaan
pada konstruksi bangunan harus dihindarkan dari hujan dan panas
matahari langsung, agar tidak mudah rapuh dan membusuk.
Tipe bambu
Bambu terdiri
dari dua tipe yaitu;
- Bambu
monopodial dengan batang yang panjang dan lurus serta
tumbuhnya sendiri-sendiri. Bambu ini tumbuh di daerah yang
mempunyai 4 musim seperti, Jepang, China, Amerika dll,
- Bambu
simpodial dengan batang yang lebih pendek serta bambu rambat yang
tumbuhnya tidak beraturan. Bambu ini
tumbuh di daerah tropis seperti, Indonesia,
Philipina, Thailand, India, Amerika Selatan, Afrika dll. Beberapa jenis
juga tumbuh dengan merambat pada pohon yang ada di sekitarnya
seperti layaknya rotan.
Kekuatan bambu
- Kekuatan
tarik (tegangan patah untuk tarik bumi) 1.000 – 4.000 Kg/cm2.
- Kekuatan
tekan (tegangan patah untuk tekanan) 250 – 1.000 Kg/cm2
- Modulus
kenyal untuk tarikan 100.000 – 300.000 Kg/cm2
- Tegangan
izib tarik = 300 Kg/cm2
- Tegangan
izin tarik = 80 kg cm2
- Tegangan
izin lentur = 100 kg cm2
- Modulus
kenyal untuk tarikan dan tekanan = 200.000 kg/cm2
Kelemahan dan Kekurangan Bambu
Ø
Keuntungan bambu ;
- Bambu
mudah ditanam dan tidak memerlukan pemeliharaan secara khusus. untuk
melakukan budidaya bambu, tidak diperlukan investasi yang besar, setelah
tanaman sudah mantap, hasilnya dapat diperoleh secara menerus tanpa
menanam lagi. budidaya bambu dapat dilakukan sembarang orang, dengan
peralatan sederhana dan tidak memerlukan bekal pengetahuan yang tinggi.
- Pada
masa pertumbuhan, bambu tertentu dapat tumbuh vertikal 5 cm per jam, atau
120 cm per hari. bambu dapat dimanfaatkan dalam banyak hal. Berbeda dengan
pohon kayu hutan yang baru siap ditebang dengan kualitas baik setelah
berumur 30-50 tahun, maka bambu dengan kualitas baik dapat diperoleh pada
umur 3-5 tahun.
- Tanaman
bambu mempunyai ketahanan yang luar biasa. rumpun bambu yang telah
dibakar, masih dapat tumbuh lagi, bahkan pada saat hiroshima dijatuhi
bomatom sampai rata dengan tanah, bambu adalah satu-satunya jenis tanaman
yang masih dapat bertahan hidup.
- Bambu
mempunyai kekuatan cukup tinggi, kuat tariknya dapat dipersaingkan dengan
baja. Sekalipun demikian kekuatan bambu yang tinggi ini belum dimanfaatkan
dengan baik karena biasanya batang-batang struktur hanya dirangkaikan
dengan pasak atau tali yang kekuatannya rendah.
- Bambu
berbentuk pipa sehingga momen kelembabannya tinggi, oleh karena itu bambu
cukup baik untuk memikul momen lentur. ditambah dengan sifat bambu yang
elastis, struktur bambu mempunyai ketahanan yang tinggi baik terhadap
angin maupun gempa.
Ø
Kelemahan Bambu
- Bambu
mempunyai durabilitas yang sangat rendah sehingga sangat potensial
untuk diserang kumbang bubuk. Bangunan atau perabot yang terbuat dari
bambu tidak awet kurang dapat bertahan lebih dari 5 tahun dan ini
menimbulkan konotasi masyarakat bahwa bambu dikenal sebagai bahan
bangunannya orang miskin,
- Kekuatan
sambungan bambu yang pada umumnya sangat rendah karena perangkaian
batang-batang struktur bambu sering kali dilakukan secara konvensional
memakai paku, pasak, atau tali ijuk. Pada perangkaian batang-batang
struktur dari bambu yang dilakukan dengan paku atau pasak, maka serat yang
sejajar dengan kekuatan geser yang rendah menjadikan bambu mudah pecah karena
paku atau pasak.
- Penyambungan
memakai tali sangat tergantung pada keterampilan pelaksana. Kekuatan
sambungan hanya didasarkan pada kekuatan gesek antara tali dan bambu atau
antara bambu yang satu dengan bambu lainnya Dengan demikian penyambungan
bambu secara konvensional kekuatannya rendah, sehingga kekuatan bambu
tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Pada saat tali mengendur sebagai
akibat kembang susut (perubahan temperatur) kekuatan gesek itu akan turun,
dan bangunan dapat runtuh. Oleh karena itu sambungan bambu yang memakai
tali perlu dicek secara berkala terutama kekuatan ikatan tali.
- Sifat
bambu yang mudah terbakar. Sekalipun ada cara-cara untuk menjadikan bambu
tahan terhadap api, namun biaya yang dikeluarkan relatif cukup mahal.
- Bersifat
sosial berkaitan dengan opini masyarakat yang sering menghubungkan bambu
dengan kemiskinan, sehingga orang segan tinggal di rumah bambu karena
takut dianggap miskin. Orang baru mau tinggal di rumah bambu jika tidak
ada pilihan lain.
- Hampir
tidak ada fasilitas kredit dari perbankan, karena kurang yakinnya pihak
perbankan,
- Belum
ada Standar Nasional Rumah Bambu.